Rabu, 26 Januari 2011

100 Cita-cita Hidup


            Sewaktu gw semester empat, sempet ikutan acara jurusan yang salah satu pengisi acaranya itu Mapres (Mahasiswa Berprestasi) dari jurusan gw. Saat itu dia nyeritain tentang pengalaman hidupnya selama dia kuliah di kampus gw. Dia cerita gimana cara ia belajar, bersosialisasi, dan berprestasi. Sebut aja namanya Ka Nita (bukan nama asli), menurut gw dia itu sebagai mahasiswa sempurna banget *walau ga ada manusia yang sempurna.  Di akademis dia selalu dapet IPK paling tinggi di jurusan, nyerempet empat terus dan waktu itu dia terancam Cum Laude *sekarang dia udah lulus dan bener2 dapet predikat Cum Laude, untuk urusan sosialisasi juga jangan ditanya dia sempet ikutan BEM fakultas dan pernah jadi ketua pelaksana acara besar di kampus gw dan ikut himpunan profesi yang waktu itu dia ngejabat sebagai salah satu badan pelaksana harian, dimana itu posisi yang ngga main2 kan, dan untuk urusan prestasi jangan ditanya juga, dia berkali-kali juara lomba karya tulis, PKM, paper dengan berbagai topik, bukan hanya topik tentang bidang yang ia kuasai aja, dia sempet bilang kalo waktu itu dia pengen ikutan lomba karya tulis yang diadain BHMN, akhirnya pas kesempatan itu ada dia ikutan, tapi dia gagal jadi juara, TAPI yang lebih kerennya lagi dia dapet surat permohonan maaf dari salah saru BHMN itu karena belum bisa jadi juara dan ternyata dia adalah peserta paling muda yang ikut lomba itu, katanya dia pas dapet surat itu seneng banget, walaupun ga jadi juara ternyata tulisan dia masih dihargai sama BHMN itu dan hasil pikiran dia ga gitu aja dibuang ke tempat sampah dan jadi peserta termuda, dan yang paling penting cita-cita dia buat ikutan karya tulis yang diadain oleh BHMN itu tercapai
Pas sesi tanya jawab banyak pertanyaan yang isinya tentang gmana caranya kok dia bisa ngelakuin hal itu secara simultan. Dia akhirnya cerita kalo dia punya daftar 100 cita-cita hidup yang dia simpen di laptopnya dan dia masih pengen nambahin cita-cita hidupnya jadi 1000*wow. Dia bilang baru beberapa yang kesampean dan dia bakalan berusaha untuk mencapai semuanya. Katanya kalo kita nulis apa yang kita mau itu tuh semacem doa dan pengharapan ke Tuhan dan menurut cerita yang ada juga dan pernah kejadian, ternyata orang-orang yang menuliskan harapan hidupnya itu banyak banget yang udah terkabul, tapi bukannya ngga ada usaha loh ya, setiap apa yang kita inginkan itu kaya suatu tahapan misalnya sebelum kita mencapai tahap nomor tiga kita capai dulu tahap nomor dua, kaya kalo kita mau lulus cepet, kita harus ngelewatin proses belajar, ujian, sama skripsi dulu. Tapi ngga mutlak gitu juga sih, bisa juga kalo kita pengen dapet kerja cepet, kita ngga harus lulus dulu kan, bisa aja kita buat suatu usaha yang bisa kita jalanin sambil kita kuliah dulu.
Dari cerita Ka Nita gw jadi pengen banget nulisin semua cita-cita hidup gw, tapi kayanya kok buat sampe ke angka 100 itu susah banget ya,  menurut gw banyak banget sebenernya cita-cita dan harapan gw yang belum tergali dari diri gw sendiri, intinya gw masih belum tau apa yang gw mau buat hidup gw ke depannya, dan gimana cara buat mencapai apa yang gw mau itu. Jadi mendingan buat yang ngebaca ini postingan, mulai pikirin apa aja yang kita mau dan kita butuhin buat masa depan, kapan kita mencapainya dan bagaimana cara kita mencapainya. Dan inget jangan jadiin itu cuma pajangan doang, tapi setiap kita baca itu, kita bayangin aja, betapa banyak manfaat yang bisa diperoleh dari cita2 kita itu baik buat kita sendiri maupun buat orang lain, ga ada salahnya kita tulis semua impian kita, orang mimpi itu gratis kok, ga bayar, malah mimpi dan cita2 itu adalah doa, doa adalah pahala, dan pahala bisa jadi tabungan kita buat hidup di kehidupan selanjutnya kelak. Selamat bermimpi teman..^^

Wanita Tangguh Penarik Perahu


Marnis, seorang wanita tua yang tinggal di salah satu kecamatan di Padang adalah seseorang yang terus berusaha menafkahi keluarga kecilnya dengan menarik perahu. Semenjak suaminya sudah tidak bekerja, Marnis menggantikan posisi suaminya untuk menjadi tulang punggung keluarga. Ia setiap hari bekerja dengan menarik perahu untuk membantu warga menyeberangi sungai. Marnis hanya menarik bayaran 500 rupiah dari setiap warganya untuk sekali menyeberangi sungai. Nilai yang sangat kecil sekali bagi masyarakat yang tinggal di wilayah ibu kota. Dari pekerjaannya itu Marnis mendapatkan penghasilan sebesar 20000-30000 ribu setiap harinya, namun apabila musim hujan dan air sungai sedang meluap Marnis tidak bisa melanjutkan pekerjaannya. Marnis dikenal sebagai wanita pekerja keras di kalangan warga sekitar tempat tinggalnya. Pekerjaan apapaun sekalipun itu pekerjaan laki-laki ia kerjakan demi mencari rejeki bagi ia dan keluarganya. Ia selalu mengerjakan pekerjaannya dengan tersenyum sekalipun ia tidak bisa menarik perahu dan ia tidak pernah mengeluhkan betapa sulit hidup yang ia hadapi. Bagi Marnis, membantu sesama jauh lebih berharga dibandingkan dengan kepingan 500 rupiah yang ia dapat setiap harinya. Mungkin karena hal itu ia tidak berniat untuk menaikkan tarif dari pekerjaannya sebagai penarik perahu. Terkadang pada saat ia sedang menunggu pelanggannya untuk menyeberangi sungai, Marnis menyempatkan diri untuk memasak makanan walaupun ala kadarnya untuk keluarga kecilnya.
Jika kita renungkan baik-baik betapa beruntungnya kita yang masih memiliki rumah, kontrakan, atau kosan yang sangat nyaman untuk ditinggali dibandingkan dengan Marnis yang hanya tinggal di sebuah bilik bambu yang beralaskan kardus, bocor dimana-mana jika hujan bahkan roboh jika badai, beruntungnya kita yang masih memiliki pekerjaan enak dengan penghasilan tetap atau aliran kiriman uang dari orang tua yang tidak ada berhentinya setiap bulan dibandingkan dengan Marnis yang pekerjaannya sangat bergantung pada kebaikan alam, betapa beruntungnya kita yang masih bisa makan tiga kali sehari dengan enak tanpa memikirkan esok hari kita makan atau tidak dibandingkan dengan Marnis yang belum jelas besok bisa makan atau tidak, betapa beruntungnya kita yang masih bisa jalan-jalan ke dufan, ke taman mini, ke taman safari, nonton di bioskop, ataupun jalan-jalan ke mall dinbandingkan dengan Marnis yang mustahil memikirkan jalan-jalan, untuk makan saja susah atau bahkan ia melihat keseluruhan Kota Padang tempat ia tinggal saja tidak mampu, betapa beruntungnya kita diciptkan oleh Tuhan dengan kondisi yang berkecukupan dibanding Marni. Terkadang kita lupa dengan apa yang Tuhan sudah berikan kepada kita. Sering sekali kita mengeluhkan hal-hal yang seharusnya kita syukuri seperti, kehujanan, kepanasan, kepedesan, kemanisan, atau keasinan pas lagi makan, mati lampu pas lagi belajar, kena macet pas lagi jalan-jalan dan lain sebagainya. Tapi kalo kita masih bisa bersyukur dengan kondisi di atas, kita bisa memikirkan bahwa betapa baik Tuhan kepada kita karena masih diberikan hujan yang meskipun kita kena ngga enaknya tapi menguntungkan bagi petani padi sehingga padinya dapat tumbuh subur dan bisa dipanen yang ujung-ujungnya buat makan kita juga, betapa beruntungnya kita karena masih dikasih indera perasa yang masih jelas bisa ngerasain makanan meskipun kepedesan, keasinan, kemanisan yang kalo dipikir-pikir kalo kita lagi sariawan makan apa juga ga bakalan enak, betapa beruntungnya kita masih dikasih mati lampu yang tandanya Tuhan sayang sama kita dan Dia melakukan itu supaya kita istirahat sejenak dari kegiatan belajar kita yang kalo mungkin kita masih maksain belajar yang ada kita masuk angin belajar ampe kemaleman, dan betapa beruntungnya kita karena masih bisa merasakan kena macet sebelum jalan-jalan yang kalo dipikir-pikir mungkin banyak pelajaran hidup berharga yang kita dapet pas kita lagi kena macet, misalnya kita ngeliat pengemis, pengamen, tukang semir dengan kerasnya hidup yang mereka jalani dibanding kita yang lagi-lagi bisa membuat kita bisa lebih bersyukur.
Hidup itu perjuangan teman, Tuhan ngga mungkin sengaja memberikan kesulitan hidup pada kita, dibalik semua kesulitan itu pasti ada rencana indah yang sudah ia persiapkan bagi kita. Tidak mungkin Tuhan tidak menghargai kerja keras kita. Jika ia tidak membalasnya di dunia, mungkin Ia akan membalasnya di akhirat kelak dengan kebaikan yang berlipat-lipat lebih besar dari apa yang sudah kita lakukan. Ingat kebaikan atau kejahatan sebesar zarrah pun pasti Ia balas. Walaupun kita merasa Tuhan lama sekali membalas apa yang kita sudah lakukan, tapi pasti Dia akan membalas dengan cara yang sudah Dia persiapkan dan waktu yang sudah ditentukan.
Semoga kita  termasuk golongan orang-orang yang selalu bersyukur dan selalu mendapat yang terbaik dari Tuhan baik di dunia maupun di akhirat kelak. Amin.

Rejeki Sudah Ditentukan Teman..


              Di pagi yang cerah itu tiba2 temen gw dateng ke gw dengan muka mendung yang katanya dia pengen curhat sama gw di tengah2 perkuliahan, terus gw bilang oke, tapi ntar ya abis kuliahnya beres pas makan aja. Seberesnya kita kuliah dia langsung cerita. Hmm..jadi gini ceritanya, sebut aja temen gw yang curhat itu namanya si bawang putih, nah si bawang putih itu punya gebetan namanya si kemiri. Si bawang putih suka sama si kemiri karena si kemiri itu calon suami idaman banget *katanya mah, dia baik, soleh, berbakti pada ortu, aktivis, cerdas, pokoknya semua yang baik2 tentang kemiri yang bakal panjang banget kalo sesuai yang dijabarin sama si bawang putih mah. Si kemiri itu terkenal ikhwan fakultas gw, ya alusnya mah kalo sama cewe dia bener2 jaga jarak gitu. Nah, si bawang putih itu suka diajak sms-an sama si kemiri, pernaha makan bareng yang padahal kalo diajak makan sama cewe lain belum tentu mau, suka boncengin si bawang putih yang padahal bonceng gw mau pulang udah malem aja dia beraaaatttttt banget *sedih gw ga dikasih tebengan, padahal waktu bonceng si bawang putih ga malem *kok kesannya gw yang suka sama kemiri sih??!!GUBRAK!!. Pokoknya setelah gw analisis lewat studi kasus beberapa kali, gw yakin banget kalo si kemiri juga sebenernya suka sama si bawang putih meskipun kadarnya Cuma 0.0000000000001%, dan gw sebagai teman yang baik *ehm, gw terus dorong dia buat usaha mendapatkan cinta seutuhnya dari si kemiri *LEBAY, JIJAY kata2nya. Gw bilang sama si bawang putih, emang sih jodoh itu di tang Tuhan, ya tapi kita juga harus ada usaha buat ngejemput jodoh kita itu dari tangan Tuhan, so KEEP FIGHT!!
                Bawang putih cerita ke gw kalo katanya si kemiri itu orangnya mood2an, kadang dia baik en perhatian banget, tapi kadang2 cueekk bebekk banget. Itu yang bikin si bawang putih jadi ragu sama si kemiri. Tapi gw bilang ya emang cowo mah begitu *berlagak jadi dokter cinta temen gw. Cowo tuh emang harus tarik ulur, kalo dikejar-kejar malah lari, biarin aja kita yah rada2 jual mahal dikit lah, pasti ntar tuh cowo penasaran sama kita, en biasanya cowo tuh merasa lebih tertantang sama cewe yang suka maen tarik ulur gitu.
                Ternyata yang punya kesimpulan sama tentang perasaan si kemiri ke bawang putih bukan cuma gw, bawang merah yang juga temen bawang putih juga punya perasaan yang sama. Hari itu bawang putih bilang sama gw kalo dia bikin tulisan di blog yang “kebetulan” masukin beberapa foto bawang putih sama si kemiri. Fotonya duileee banget sih kalo kata gw mah. Terus entah kenapa tiba2 si bawang merah pas lagi ngobrol sama temen gw yang namanya bawang Bombay ngomongin si kemiri. Dan tiba2 juga ga ada angin ga ada ujan si bawang Bombay bilang ke bawang putih kalo “NO SPECIAL LADIES di kehidupan kemiri”, WHAT?? maksudnya apa ya ngomong gitu ke bawang putih?. Si bawang putih ceritanya sambil madesu banget ke gw. Gara-gara omongan si bawang Bombay, bawang putih jadi nggeedrrrooooppp banget ampe bawah tanah, ampe dia bilang dia mau berenti aja deh dari usahanya buat ngedapetin cintanya si kemiri, udah ga ada harapan, gitu katanya. Edunlah, gw yang ngedengernya ya langsung bilang ke bawang putih kalo jangan pernah ngedengerin kata orang kalo lw masih ragu sama kebenerannya sekalipun itu datengnya dari mulut gw yang temen baik lw. Jangan berenti buat usaha, jangan berenti buat berdoa, selama janur kuning belum melengkung ayo terus keep fight.
                Usut demi usut nih ya ternyata kata temen2 gw di kelas tentang bawang Bombay, ternyata si bawang Bombay itu emang kalo ngomong suka bikin ngedrop orang, kaya yang ga suka gitu ngeliat temen2nya seneng dikit, sukses dikit, padahal kan itu semua didapet karena kerja keras, pake usaha yang seharusnya kalo temen2 kita berhasil kita seneng juga kan, artinya yang dia harapkan tercapai, bener ga?. Sebenernya gw juga pernah sih ngerasain kaya apa yang bawang putih rasain,waktu itu gw sempet cerita ke bawang Bombay kalo gw lagi seneng, tapi gw lupa senengnya gara2 apa. Gw ngeliat responnya dia ngedenger cerita gw kaya yang ogah2an banget malah yang kesannya dia ga mau kalah sama gw, padaha gw cerita bukan maksud buat saingan sama dia, gw Cuma pengen berbagi kesenengan yang gw dapet aja ke dia, dan dia malah motong cerita gw dengan balik cerita tentang dirinya sendiri. Bukannya gw ga mau denger cerita dia, tapi kalo motong cerita orang kan ga sopan. Dari situ gw mulai ngerasa ga enak dan gw jadi kapok buat cerita sama dia. Mulai saat itu juga gw bener2 pilih2 banget buat cerita tentang hidup gw. Buat gw sih itu ngga wajar aja, gw ngerasa *bukannya sombong nih ya, kalo temen2 gw justru dengan mudahnya cerita ke gw bahkan kadang tanpa piker panjang mereka cerita ke gw tentang rahasia terbesar mereka walaupun gw bukan temen deket mereka. Gw juga suka banget dengerin cerita temen2 gw, dari situ gw bisa belajar banyak banget tentang macem2 tipe orang, tentang kehidupan, bahkan tentang karakter cowo sekalipun.
                Kalo kita terkesan ga suka ngeliat orang seneng dengan apa yang dia punya, kesannya kita kaya yang ga ngehargain dan bersyukur sama apa yang kita punya ga sih?. Bukannya udah banyak yang bilang ya kalo rejeki tiaporang itu udah pada proporsinya masing-masing, jadi kita ga usah khawatir ga dapet rejeki dari Tuhan, bahkan kalo kita ikut bersyukur dengan rejeki yang diberikan Tuhan buat orang lain, mungkin kita bisa dapet rejeki lebih banyka lagi. Tuhan akan menambah rejeki orang-orang yang bersyukur bukan? So jangan khawatir teman..

Senin, 24 Januari 2011

Still Waiting...



Sebenernya judul postingan ini pernah gw jadiin status di FB gw, ngga tau kenapa tapi walopun cuma dua kata berarti banget buat gw. Gw sama dia pacaran udah sekitar sebelas bulan yang lalu, jarang ketemu walopun LDRnya ga jauh-jauh amat, Bogor-Jatinangor, tapi karena masing2 sibuk jadi susah buat ketemunya. Sebenernya gw udah kenal dia dari lama, dari semenjak gw kelas satu SMA. Awalnya emang gw ga ada perasaan apa2 ke dia, tapi pada akhirnya pas kelas satu SMA mau naik ke kelas dua gw mulai luluh juga sama dia. Saat itu gw mulai deket sama dia, tapi cuma sekedar HTSan aja karena gw ngga boleh pacaran sama ortu gw. Gw di situ mulai sering bereng2 sama dia, makan, pulang, belajar, ke toko buku, pokoknya semua bareng sama dia. Gw ngerasa ngga mau banget jauh dari dia. Tapi namanya juga cowo mana ada sih yang mau hidup ngga bebas, masih SMA pula, akhirnya setelah enam bulan kita HTSan kita bubar, karena beberapa alasan, yang pertama karena dia pengen bebas, dan karena ada beberapa sifat gw yang beda sama dia.
Beberapa saat setelah kita udahan gw masih suka kepikiran, masih suka nangis sendiri. Gw sedih karena kok kayanya dia dengan mudahnya ngelupain gw padahal gw sendiri buat suka sama dia juga ga gampang. Sekalinya gw suka sama orang pasti bakalan ngejaga orang itu dan kalo ampe gw bubaran gw susah buat ngelupain dia dan berpaling ke yang lain. Sempet gw benci banget sama dia, apalagi sempet ada gosip dia sama cw lain, yang lebih meyakinkan gw gara2 itu dia ninggalin gw. Tambah sedih, sakit hati, juga benci, gw ga mau ketemu dia bahkan ngeliat batang hidungnya.
Semenjak gw udahan HTSan sama dia, gw ngga pernah bener2 jadi sama satu orang, selalu kandas di tengah jalan, yang kalo dipikir2 itu karena gw selalu ngebandingin orang lain sama dia. Setiap udahan deket sama orang yang ga pernah sampe ke jenjang pacaran, gw selalu cerita ke dia dengan anggapan kalo dia ngga punya perasaan apa2 ke gw, bener2 mati rasa sama gw, tapi ternyata gw salah.
Entah gmana caranya tapi mungkin ini yang disebut invisible hand di dunia percintaan bukan di perekonomian doang. Suatu hari dimana gw dan dia udah sama2 kuliah di tempat yang beda sempet ada temennya dia yang nge-message gw katanya pengen ngomong sama gw tentang dia, di situ gw panik banget, gw langsung cari contact tu orang, akhirnya ketemu dan dia panjang lebar ngejelasin perasaan dia yang sebenernya ke gw. Akhirnya hari itu juga gw langsung sms dia tanya kabar, lama sms gw ga dibales, gw pikir dia udah bener2 ga mau kenal dan berurusan sama gw lagi karena gw udah bikin dia sakit tanpa gw sadari. Gw terus nunggu sms balesan dari dia yang akhirnya dibales pas malem2. Kebetulan dia lagi di bogor, gw minta ketemuan sama dia, pengen aja gw ketemu dia. Akhirnya pas besoknya gw jalan sama dia dan temen2 SMA gw. Di situ gw pengen ngebuktiin kata2 temennya yang katanya dia bener2 punya perasaan ke gw, tapi di situ gw ngeliatnya dia datar2 aja sama gw, ngga ada perbedaan sikap antara ke gw dan ke temen2 cw dia lainnya. Yah di situ gw cuma bisa pasrah dan berdoa aja, kalo emang bener tu omongan temennya biar Tuhan yang nunjukkin jalannya. Setelahnya kita ga ada kontak lama banget, sekitar enam sampe tujuh bulan, dan di antara waktu itu gw sempet deket sama seseorang di kampus, tapi ya tetep aja gw buat suka sama orang itu susah banget dan ujung2nya gw sama orang itu temenan doang. Akhirnya setelah beberapa bulan dari temennya nge-message gw akhirnya kita jadian juga. Cukup lama gw nunggu dia kira-kira dari tahun 2005 ampe 2010 gw nunggu dia buat ngungkapin perasaannya ke gw.
 Pacaran jarak jauh ternyata ga gampang. Komunikasi itu kunci utamanya, salah2 bisa hancur semuanya, yang ada negative thinking, uring2an, salah paham, ampe marah2. Tapi berhubung sama2 sibuk yah jadinya ga begitu masalah. Komunikasi gw sama dia bisa dikatakan minim pas awal pacaran, sms paling cuma pagi aja,tanya kabar, rencana hari ini, udah gitu selesai, sambung lagi besok pagi dengan topik yang sama. Telepon pun sama, cuma pas weekend aja, itu pun ga tiap weekend. Sms pun ga langsung dibales, gw harus nunggu balesan sms dia berjam-jam bahkan ga dibales sama sekali. Awal2 gw ga masalah, tapi lama2 ya gw kesel juga, sampe akhirnya kalo gw kesel gw sengaja ga ngasih kabar ke dia seharian, ga sms, ga miskol, ga ngehubungin sama sekali ampe akhirnya dia sendiri yang nyari2 gw. Setelah itu gw sadar, gw emang bisa tahan banting, tapi ada saat2 yang gw ga bisa digituin, misalkan pas gw lagi haid, lagi ujian, yang pasti di luar keadaan normal gw,  gw malah kesel banget kalo cuek gitu. Tapi kesini2 gw mulai biasa sama sifat dia yang kaya gt, gw malah aneh kadang kalo dia cepet bales sms gw, dan nelepon gw duluan. Ada tapinya lagi, kadang gw sempet kesel kenapa harus selalu gw yang mulai, kenapa harus gw yang sms duluan, telepon duluan, inisiatif minta ketemuan, kenapa ngga dia yang ngelakuin hal2 itu?kenapa?kadang gw punya pikiran, kalo gw keseringan kaya gini bisa2 gw jenuh dan bisa2 gw ninggalin dia gitu aja. Itu pikiran gw kalo gw emosi banget dalam hati. Buru-buru gw sadar diri itu pikiran jelek banget dibandingin sama pengorbanan dia buat gw, sakit hati tapi tetep dengerin curhatan gw, suka buat lagu buat gw, masih mau terima telepon gw sekalipun dia ngantuk ga ketulungan ampe dia pernah ketiduran pas lagi denger ocehan gw, terima telepon pas lagi nyerempet mau ujian, lagi makan, lagi ngerjain tugas, nganter gw malem2 ampe ga dapet kereta, dan banyak lagi. Lebih dari semua itu gw berpikir untuk ga bakalan ngelakuin hal2 bodoh yang bisa buat gw nyesel seumur hidup. Sampe akhirnya gw ngomong terus terang ke dia tentang keberatan gw atas sikap dia yang  cuek waktu itu, dia ngerti, dia berusaha memperbaiki diri, dia berubah jadi lebih baik lagi.
Gw sama dia emang beda, contohnya bagi gw ya acara ulang tahun gw penting banget tapi mungkin buat dia biasa aja, sempet kesel gitu pas ulang tahun gw kok dia ngga ngucapin pertama, cuma sms aja, ngga telepon malah gw dapat surprise dari orang2 yang ga gw sangka bakal kasih surprise ke gw, gw langsung inget sama dia, andaikan dia ada di sini,  padahal pas dia ultah gw bela2in nunggu ampe jam dua belas malem*padahal gw ga bisa begadang, cuma buat ngucapin ulang tahun ke dia, terus  dari hobi kita yang beda, atau cara memandang kita terhadap suatu masalah, gw mikirnya A dia mikirnya B. Baru banget gw sadar, kalo gw ternyata punya sifat yang kalo mau mengungkapkan sesuatu atau keinginan ke orang agak susah, sering gw minta atau ngungkapin isi hati gw ke dia setengah2 sampe beberapa kali bikin dia salah paham ke gw dan bikin kita berantem, salah gw emang, kurang gamblang ngutarain apa yang gw mau dari dia jadi dia ga paham maksud gw. Pernah gw dan dia danasihatin sama bude gw, kalo orang pacaran ya ngga bisa perjalanannya mulus2 aja, nyaman2 aja, perbedaan itu wajar, gimana caranya kita memandang perbedaan itu sebagai sesuatu yang positif dari pasangan kita, gmana caranya kita ngehargain perbedaan itu, gw juga udah coba buat janji ke diri gw sendiri kalo gw bakal pertahanin hubungan gw apapun masalahnya sampe Tuhan yang bicara, asal bukan menyangkut orang ketiga, gw bakal nunggu kalo emang kita berjodoh sampe waktu untuk melangkah ke jenjang selanjutnya datang. Sampe saat itu datang gw bakal coba buat jadi yang terbaik buat dia gmana pun caranya sampe Tuhan yang menentukan hasilnya, yang penting gw berusaha, berjuang, dan berdoa untuk ini semua.
 Amin..


Kamis, 13 Januari 2011

I LOVE MY FINAL EXAM

Yap!hari ini hari pertama gw ujian tulis, artinya gw udah ujian praktek kmaren dan hasilnya agak bikin mental gw ngedrrrooopppp banget ampe bawah tanah. Bayangin aja, perasaan gw udah belajar dua hari non stop ampe mata sepet nelor depan laptop, tapi tetep aja gw cuma bisa melototin tuh soal praktikum  dan bagusnya dosen gw udah berhasil bikin gw nangis di kelas gara2 tuh soal. Fine..mungkin Tuhan punya jawaban lain atas jeritan hati gw gara2 ga bisa ujian praktek kemaren, mungkin Tuhan ga mau ngeliat gw cepet puas sama ujian yang pertama. Setelah tadi gw berkutat dengan hanya TIGA butir soal ujian yang berdurasi DUA jam, ternyata lumayan juga. Hasil "tamparan mental" pas ujian hari pertama bikin gw semangat 45 buat ngejar ujian2 selanjutnya..semoga aja semangat ini terus ada ampe akhir ujian terakhir ini..(amin)..

Selasa, 11 Januari 2011

Postingan Perdana!!//(^0^)//

Masih bingung mau nulis apa,,setelah berlama2 perang batin antara mau buat or ngga, n setelah sekian lama memunculkan mood buat bikin ini blog,,yap!!jadilah blog yang sederhana ini.Heiho kawan!jangan salah loh ya,buat gw, munculin mood buat nulis itu butuh usaha extra lebay,butuh motivasi dan dorongan dari mana-mana. So..coba kita liat nanti, apakah gw berbakat untuk menulis,,cekidot!